Sabtu, 28 Mei 2011

Semua Orang Kaya

Prof. Dr. Hasan Asari Nasution di STAIN Padangsidimpuan pada hari Minggu, 29 Oktober 2011, jam 10.25 Wib di hadapan mahasiswa program pasca sarjana tatkala mengajarkan materi kuliah Pendidikan Islam Dalam Perundang-Undangan Indonesia berkata: "Pada hakikatnya semua orang kaya, ada yang kaya harta, kaya sawah, kaya ladang, kaya sawit, kaya karet, kaya jabatan, kaya pangkat, kaya fikiran, kaya hati, kaya uang, kaya beruang, kaya kambing, kaya kerbau, kaya lembu, kaya gitu dan kaya gini."

Dalam hati penulis berkata: "Semoga saya tidak termasuk kaya kaya beruang, kaya kambing, kaya kerbau, kaya lembu, kaya ular atau kaya monyet dan kaya-kaya lainnya yang berkategori alhayawani." Tetapi semoga penulis kaya hati, kaya fikiran dan kaya akhlakul karimah, amin n aman. Huwehehehee bisa aja pak Hasan Asari.

Dari ungkapan Pak Hasan Asari di atas, penulis beranggapan bahwa jika orang yang suka marah-marah dan merepet-repet berarti disebut sebagai kaya bebek. Orang yang suka hati mendua berarti kaya ular. Orang yang suka melipat-lipat keningnya berarti kaya jeruk purut. Huwehehehee. Semoga bermanfaat. www.putramahendragunawan.blogspot.com

Tujuan Hidup

Setiap makhluk ciptaan Allah memiliki tujuan hidup masing-masing, yang dijadikan sebagai acuan dalam berbuat untuk mencapai tujuan tersebut.

Tujuan hidup bangsa Iblis adalah mengajak manusia dan jin sebanyak-banyaknya untuk masuk ke neraka. Itu sebabnya anak cucu iblis (syetan) kerjanya menggoda manusia dan jin untuk berbuat segala hal yang tidak diridhoi Allah, agar bangsa manusia dan jin menjadi jamaah Annar (neraka).

Malaikat hidup bertujuan untuk ta'at dan patuh kepada semua perintah Allah. Maka Malaikat kerjanya selalu beribadah kepada Allah dan memelihara segala sesuatu yang telah Allah ciptakan baik di langit maupun di bumi, baik di dunia maupun di akhirat.

Binatang hidup untuk kepuasan. Maka binatang bekerja untuk mencari kepuasan hidup semata, sehingga tidak perlu undang-undang kebinatangan dan hukum kehewanan, sebab jika diterapkan pada dunia hewan akan terkebirilah nafsu kehewanannya. Hewan biasanya hidup untuk makan, maka apapun yang bisa dimakan, hewan memakannya, tidak perduli apakah itu haknya atau bukan, yang penting puas.

Berbeda dengan manusia, manusia hidup bukan untuk makan, tetapi makan untuk hidup, kebalikan dari konsep hidup kebinatangan. Maka manusia diikat dengan hukum, perundang-undangan, adat, budaya dan peradaban, yang gunanya mengatur kehidupan manusia kearah yang lebih baik di dunia dan akhirat, itulah yang disebut dengan Agama. Tanpa agama, manusia akan jadi Iblis atau manusia iblis. Tanpa agama manusia akan jadi syetan atau manusia syetan. Tanpa agama manusia akan jadi binatang atau manusia binatang. Dengan agama tujuan hidup manusia jadi berubah, yang tadinya makan untuk hidup menjadi makan untuk beribadah kepada Allah yang telah memberikan kehidupan. Semoga bermanfaat. www.putramahendragunawan.blogspot.com